Permasalahan Yang di Hadapi Tenaga Pendidik di Era Pendidikan Berteknologi  

Permasalahan Yang di Hadapi Tenaga Pendidik di Era Pendidikan Berteknologi  

Di era baru yang sudah jauh lebih maju ini, teknologi berperan penting dalam pendidikan. Pentingnya tenaga pendidik yang paham dan melek teknologi, dapat menunjang proses pembelajaran yang lebih efektif dan menghindari ketertinggalan. Sehingga pengembangan serta peningkatan keterampilan guru padat teknologi sangat di perlukan.
Namun di balik itu, ada banyak masalah yang di hadapi oleh tenaga pendidik, dalam hal ini karena kurangnya kompetensi yang memadai, sehingga pembelajaran cenderung tidak efektif.

Berikut adalah beberapa permasalahan utama yang dihadapi para tenaga pendidik dalam merealisasikan pembelajaran:

1. Kurangnya Pelatihan dan Pengembangan Profesional.
Tantangan yang paling sering terjadi adalah kurangnya kompetensi guru dalam teknologi. Dimana mereka belum menerima pelatihan atau kursus untuk pengembangan skill pada bidang teknologi Pendidikan.

2. Akses Terbatas ke Perangkat dan Infrastruktur.
Kurangnya sumber daya yang memfasilitasi seperti computer, laptop, tablet atau bahkan belum meratanya internet. Hal ini di sebabkan oleh masih banyaknya sekolah-sekolah di Indonesia yang belum mendapatkan infrastruktur yang lengkap.

3. Resistensi terhadap Perubahan.
Peningkatan pada sistem Pendidikan memang membawa perubahan besar bagi Pendidikan di Indonesia. Namun tidak semua tenaga pendidik menerima perubahan ini. Masih banyak tenaga pendidik yang berpatokan pada sistem pembelajaran tradisional dan ajaran lama. Hal ini karena mereka menganggap bahwa teknologi membawa dampak buruk pada generasi penerus, bahkan beberapa di antaranya merasa bahwa teknologi tidak di perlukan dalam Pendidikan karena Pendidikan tetap berjalan baik sejak dulu tanpa teknologi.

4. Beban Kerja Tambahan.
Ketika dahulu guru tidak perlu mempelajari aplikasi baru untuk melanjutkan pembelajaran atau membuat video animasi untuk mempersiapkan materi digital. Namun sekarang guru harus melakukan itu semua untuk menerapkan materi pembelajaran mereka. Banyaknya pekerjaan tambahan yang perlu dilakukan poleh para guru membuat mereka merasa lebih nyaman dengan pembelajaran tradisional.

5. Masalah Teknis.
Gangguan teknis yang terjadi di tengah proses pembelajaran membuat siswa kehilangan fokus dan materi yang di sampaikan guru menjadi kurang efektif. Belum lagi jika terjadi kerusakan perangkat lunak dan keras, hal ini akan membuat pembelajaran terhambat, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Maka itu diperlukan tenaga teknisi di sekolah untuk mengatasi permasalah tersebut.

6. Perbedaan Keterampilan Teknologi di Kalangan Siswa.
Tidak semua siswa menguasai keterampilan teknologi. Beberapa dari mereka bahkan masih tidak mengetahui apa itu internet. Hal ini karena tidak semua orang tua paham dan menyediakan akses internet di rumah, sehingga siswa tidak memiliki pengetahuan dasar tentang penggunaan teknologi seperti smartphone, computer dan tablet. Sehingga ini menjadi tugas tambahan bagi guru dan pastinya memakan lebih banyak waktu.

7. Kekhawatiran tentang Keamanan dan Privasi.
Banyaknya kasus kebocoran data membuat guru memiliki kekhawatiran tersendiri akan hal ini. Apalagi jika mereka tidak paham tentang sistem perlindungan privasi. Dalam era baru dari kemajuan zaman ini, teknologi mulai memasuki dunia Pendidikan. Integrasi teknologi dalam dunia pendidikan menawarkan peluang besar yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, namun perlu di tekankan bahwa dukungan yang cukup sangat mempengaruhi ke efektifan program ini. Baik dari segi pelatihan, infrastruktur, serta penanganan masalah teknis. Itu semua dapat menjadi penunjang keberhasilan tujuan Pendidikan berteknologi ini.

Selain itu, perlu upaya untuk mengatasi hambatan terhadap perubahan dan memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proses ini, termasuk guru, siswa, dan orang tua. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan keamanan dan privasi data agar tidak terjadi kebocoran informasi yang dapat membahayakan semua pihak yang terlibat.
 
 

Penulis: Julia Tasya Salsabila (236910111). Mahasiswa Universitas Islam Riau.
Dosen Pengampu: Siti Quratul Ain, M.Pd.